Skip to main content

Mengenal Revit Architecture

 lihat lebih lengkap kunjungi klikdisini
Posting adalah bagian pertama dari tutorial Revit untuk pemula yang akan saya publish. Jika anda berminat untuk mempelajari Revit dari awal, mungkin seri tutorial ini dapat berguna. Harap sabar jika saya tidak dapat mengupdatenya terlalu sering… karena menulis tutorial yang berurutan dari awal tidak semudah menulis tips dan tricks ;) Saya akan coba untuk menyelesaikan seri tutorial ini sampai akhir. Terutama jika peminatnya cukup banyak.
Satu tips dari saya, bagi yang sudah bisa AutoCAD, jangan membandingkannya dengan alur kerja AutoCAD, karena Revit dan AutoCAD adalah software yang sangat berbeda. They are totaly different animals! Selamat mencoba!
Tak kenal maka tak sayang. Sebelum memulai tutorial ini lebih jauh, saya akan menjelaskan lebih dahulu tentang Revit Architecture. Apa itu Revit, dan apa saja yang dapat dilakukannya.
Revit Architecture merupakan aplikasi building information modeling (BIM). Aplikasi BIM lebih dari sekedar aplikasi 3D modeling. Jika anda bekerja dengan model 3D, anda hanya dapat menggunakannya untuk visualisasi. Sementara dengan BIM, anda dapat melakukan jauh lebih banyak.
Berbeda dengan AutoCAD yang merupakan aplikasi CAD untuk umum, aplikasi BIM didesain khusus untuk para arsitek dan insinyur yang berkaitan dengan bangunan. Secara ringkas, BIM dapat diartikan anda membuat dan menggunakan model virtual dari bangunan. Sama seperti halnya jika anda membangun bangunan sesungguhnya, anda juga melakukan hal yang sama di Revit.
Karena anda membuat model bangunan sesungguhnya, anda dapat mengambil data apapun yang anda butuhkan dari model tersebut. Denah, tampak, potongan, schedule (bill of quantity) adalah sebagian dari data yang dapat anda gunakan. Lebih jauh, anda dapat menampilkannya dalam color fill, perspektif 3D, raytraced image (atau rendering), detailed drawing, dan hampir semua yang anda butuhkan dalam mendesain bangunan. Revit juga mendukung penggunaan aplikasi analisis seperti analisis struktur, analisis green building, heat load (beban pendingin/pemanas ruangan), dan berbagai analisis lain. Pendeknya, sebelum anda membuat bangunan sesungguhnya, anda dapat menganalisanya terlebih dahulu dengan membuat model Revit! Karena Revit Architecture memang didesain untuk arsitek, anda dapat bekerja seperti yang biasa dilakukan arsitek. Termasuk cara konvensional, yaitu dengan mendesain layout denah.
Meski anda bekerja dengan cara konvensional 2D, anda akan langsung memperoleh model 3D. Dengan demikian, anda dapat melihatnya sebagai tampak. Anda juga dapat mendefenisikan garis potong untuk memperoleh gambar potongan. Semua hanya dilakukan dalam satu kali kerja.
Data lain yang akan sangat berguna bagi anda adalah schedule. Revit dapat menghitung objek-objek arsitektur yang anda letakkan di model anda. Anda dapat mengetahui berapa volume dinding, jumlah pintu dan jendela, tanpa harus menghitungnya secara manual.
Yang paling menyenangkan, anda dapat melihat bangunan anda dalam bentuk perspektif dari sudut manapun. Anda cukup mendefenisikan posisi kamera anda. Hal ini akan sangat menyenangkan bagi desainer dan pemilik proyek. Pemilik proyek dapat lebih mudah memahami maksud desainer dengan melihat model 3D. Tentunya jauh lebih mudah dipahami daripada melihat gambar denah saja.
Di tutorial selanjutnya, anda akan mempelajari dasar-dasar Revit Architecture untuk mendesain bangunan yang anda lihat di artikel ini.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian tangga dan fungsinya teknik sipil terlengkap

Pengertian tangga dan fungsinya                  Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak - undak (trap) yang menghubungakan satu lantai dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat. Rencana letak ruang tangga •        Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri mudah dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan dengan ruang lain agar tidak menggangu aktifitas penghuni lain. •        Tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan darurat, direncanakan dekat dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap bencana kebakaran, gempa keruntuhan dan lain - lain. Bagian - bagian dari struktur tangga •        Pondasi tangga - Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran.                 - Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan dan pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai

Definisi struktur dan kontruksi bangunan terlengkap

              STRUKTUR Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi , sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing. Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan aman. Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain : Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bang

Contoh Perhitungan Perencanaan Awal Dimensi Balok Teknik Sipil

Denah Perencanaan Awal Dimensi Struktur Menurut SNI 2847 pasal 11.5 bahwasanya untuk ukuran balok di tentukan bahwa tinggi balok minimum berkisar antara 1/8 bentang s/d 1/21 bentang.             Balok induk memanjang ( L = 8000 mm)             Tinggi balok (h)           = (1/10 – 1/14) x L                                                 = 1/12 x 8000 mm                                                 = 670 mm = 700 mm             Lebar balok (b)            = (1/2-2/3) x L                                                 = 1/2 x 700 mm                                                 = 350 mm = 400 mm Dimensi balok induk memanjang 400/700 mm             Balok induk melintang ( L = 5000 mm)             Tinggi balok (h)           = (1/10 – 1/14) x L                                                 = 1/10 x 5000 mm                                                 = 500 mm             Lebar balok (b)            = (1/2-2/3) x L