Skip to main content

Definisi struktur dan kontruksi bangunan terlengkap


 
    
    
 



STRUKTUR

Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.

Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan aman.
Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :
  1. Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
  2. Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur tengah di antaranya dinding, kolom, dan ring.
  3. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda.










KLASIFIKASI STRUKTUR
1.Klasifikasi struktur berdasarkan geometri dan bentuk dasarnya :
        Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintang nya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.Elemen garis dapat dibedakan menjadi elemen lurus dan elemen melengkung.
        Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada ukuran panjang nya.Elemen datar dapat berupa datar atau lengkung.Elemen lengkung bisa berupa lengkung tunggal atau lengkung ganda.

2.Klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik kekakuan elemen :
        Elemen kaku, biasanya sebagai elemen yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami tekanan beban.
        Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanannya.Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisik nya meskipun bentuknya berubah-ubah.

3.Berdasarkan susunan elemen :
        System satu arah, dengan mekanime transfer beban dari struktur untuk menyalurkan ketanah merupakan aksi satu arah saja.Sebuah balok yang terbentang pada dua titik tumpuan adalh contoh system satu arah.
        System dua arah dengan system bersilang yang terletak diantara dua titik tumpuan dan tidak terletak diatas garis yang sama.




   Gambar 1. Mengkategorikan elemen berdasarkan transfer beban




Gambar 2. Klasifikasi elemen struktur

4.berdasarkan material pembentuknya di bedakan :
        Struktur kayu
        Struktur baja
        Struktur beton,dll


C.Elemen-elemen utama struktur
Elemen-elemen struktur utama seperti pada gambar 3 di kelompok kan menjadi 3 kelompok utama yaitu :
        Elemen  kaku yang umum digunakan yaitu balok, kolom, pelengkung, pelat datar, pelat berpelengkungan dan cangkang.
        Elemen tidak kaku atau fleksibel seperti kabel, membrane atau kabel berpelengkung tunggal maupun ganda.
        Elemen elemen yang merupakan rangkaian dari elemen elemen tunggal : rangka, rangka batang, kubah dan jaring.






Gambar 3. Jenis-jenis elemen struktur




1.Balok dan kolom
      struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horizontal diatas elemen kaku vertical.Elemen horizontal memikul elemen yang bekerja secara tranfersal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertical yang menumpunya.Kolom di bebani secara aksial oleh balok dan akan meyalurkan beban tersebut ketanah.Balok akan melentur sebagai akibat dari beban  yang bekerja secara transveral sehingga balok sering disebut memikul beban secara  melentur.Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umum nya mengalami gaya aksial saja.Pada suatu bangunan struktur balok dapat berupa balok tunggal di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus.Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan di banding balok bentangan tunggal diatas dua tumpuan sederhana.
2.Rangka
Struktur rangka secara sederhana sama dengan balok.Tetapi dengan aksi struktur yang berbeda karena adanya tititk hubung kaku antara elemen vertical dan elemen horizontalnya.Kekauan tititk hubung ini memberi kestabila terhadap gaya lateral.Pada system rangka ini balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat dari adanya aksi pada struktur.Pada struktur rangka panjang setiap elemen terbatas, sehingga biasanya akan dibuat dengan pola berulang.
3.Rangka batang
Rangka batang adalah struktur yang di buat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola pola segitiga.Rangka batang yang terdiri atas elemen elemen diskrit yang melendut secarakeseluruhan apabila mengalami pembebanan seperti yang hal nya di alami balok yang terbebani tranversal.Setiap elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami gaya tarik atau tekan saja.



4.Pelengkung
Pelengkung adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang antara 2 titik.Struktur itu umumnya terdiri atas potongan potongan kecil yang mempertahankan posisinya akibat adanya pembebanan.Bentuk lengkung dan perilaku beban merupakan hal pokok yang mementukan apakah struktur tersebut stabil atau tidak.Kekuatan struktru tergantung dari bahan penyusun nya serta beban yang akan bekerja padanya.contoh struktur pelengkung adalah struktur yang berbenuk dari susunan bata.Bnetuk struktur pelengkung yang banyak digunakan pada banguna modern adalah pelengkung kaku.
5.Dinding dan plat
Plat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan suatu dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dari arah vertical maupun arah horizontal.Jika struktur dinding terbuat dari material kecil maka kekuatan terhadap beban dalam arah tegak lurus menjadi sangat terbatas.Struktur pelat datar digunakan secara horizontal dan memikukl beban sebagai lentur dan meneruskanya ketumpuan.Struktur pelat dapat terbuat daribeton bertulang ataupun baja.Pelat horizontal apat dibuat dengan pola susunan elemen garis yang kaku dan pendek dan bentuk segitiga tiga demensi digunakan untuk memperoleh kekakuan yang lebih baik.
6.Cangkang dan terowongan
Cangkang dan terowongan merupakan struktur pelat satu kelengkungan.Struktur cangkang memiliki bentang longitudonial dan kelengkungan nya tegak lurus terhadap diameter bentang.Bentuk cangkang harus terbuat dari material kaku seperti beton bertulang atau baja.





7.Kubah
Kubah merupakan bentuk struktur berlangkungan ganda.Bentuk kubah dapat dipandang sebagai bentuk cengkung yang berputar.Umumnya dibentuk dari material kaku seperti beton bertulang tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan bata.
Kubah adalah struktur yang sangat efsien bila di gunakan pada bentang besar dengan penggunaan material yang lebih sedikit.
8.Kabel
Merupakan elemen struktur yang fleksibel.Bentuk kabel bergantung pada beban yangbekerja padanya.Struktu kabel yang di tarik pada kedua ujungnya berbentuk lurus saja di sebut tierod..Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik eksternal maka bentuk kabel akan berupa segmen segmen garis .Jika yang di pikul adalah beban yang terbagi merata maka kabel akan berbentuk lengkungan sedangkan berat sendri struktur kabel akan menyebabkan bentuk lengkung yang disebut catenary-curve.
9.Membran, tenda dan jaring.
Membran adalah lembaran tipis yang fleksibel.Tenda biasanya dibentuk dari permukaan membrane.Bentuk srtuktur nya dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan menggunakan mebran-membran.Untuk permukaan dengan lengkungan ganda permukaan actual harus tersusun dari segmen yang jauh lebih kecil karena pada umumnya membrane dengan permukaan dengan menggantungkan pada sisis cembung berarah kebawah itupun jika berarah keatas harus ditambahkan mekanisme tertentu agar bentuknya tetap.



KONTRUKSI
Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen struktur dan elemen nonstruktur. Dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah objek bangunan secara keseluruhan yang terbentuk atas kesatuan struktur-struktur. Contoh konstruksi antara lain rumah, gedung, jembatan, dan jalan raya.
Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana sehingga dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas membangun, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian bangunan seperti perencanaan rancang bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB, penyediaan material, dan pengawasan proyek pembangunan. Biasanya pekerjaan konstruksi di lapangan dilakukan oleh buruh bangunan, tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi mandor proyek. Sementara itu, keseluruhan dari kegiatan konstruksi ini akan dipantau secara berkala oleh manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek.
Konstruksi dalam pengertian bangunan dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yakni :
  1. Konstruksi gedung yaitu konstruksi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan hidup manusia. Konstruksi ini meliputi rumah, hotel, apartemen, kantor, rumah sakit, dan lain-lain.
  2. Konstruksi transportasi ialah konstruksi yang dibuat untuk memenuhi sarana dan prasarana transportasi. Contoh konstruksi ini yaitu jalan raya, jembatan, rel, terminal, pelabuhan, stasiun, bandara, dan sebagainya.
  3. Kontruksi air merupakan konstruksi yang dibangun dengan tujuan mengelola air di atas tanah. Yang termasuk konstruksi air misalnya bendungan, waduk, irigasi, drainase, parit, got, gorong-gorong, dan lain sebagainya.
  4. Konstruksi khusus adalah konstruksi bangunan yang didirikan untuk tujuan khusus. Sebagai contoh konstruksi menara pemancar gelombang radio, menara jaringan listrik, menara pemancar televisi, anjungan minyak lepas pantai, dan lain-lain.
Perancangan konstruksi bangunan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di antaranya konstruksi harus kuat dan awet sehingga dapat berfungsi sesuai tujuan pembuatannya. Selain itu, konstruksi juga sebaiknya dibuat dengan memperhatikan kaidah-kaidah estetika sehingga terlihat menarik dan indah dipandang mata. Tak kalah pentingnya, konstruksi harus dijaga kebersihannya agar penghuni merasa sehat dan nyaman, termasuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya dengan baik. Terakhir, pembangunan konstruksi ini juga wajib dilakukan efektif dan efisien.


KLASIFIKASI KONTRUKSI
Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa).
Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:
1).  Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
2)   Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan,
     lapangan terbang dan sebagainya.
3)   Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong- 
     gorong dan sebagainya.
4)   Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi, 
     menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
1.  Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip
    menjadi murah.
2. Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan
    sesuai dengan fungsinya.
3.  Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4. Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa
    nyaman dan sehat.
5. Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif
   efisien dan efektif.

Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian­-bagian sistem struktur itu sendiri.
a)    Substruktur atau struktur bawah: adalah struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah
      bangunan.
b)    Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan
      atap.
c)   Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi.
Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun sedemikian sehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan yaitu yang disebut gedung atau rumah.
Sistem selubung merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri dari atap, dinding eksterior,  jendela,  dan pintu.
ü    Atap dan dinding eksterior melindungi ruang­-ruang interior dari cuaca, mengkontrol
     kelembaban, panas, dan aliran udara dengan susunan lapisan komponen konstruksi.
ü    Dinding eksterior dan atap juga meredam kebisingan, serta memberikan keamanan dan
     privasi bagi penghuni bangunan.
ü      Pintu memberikan akses fisik.
ü    Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan pemandangan.
ü    Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan menjadi satuan ruang-
     ruang yang lebih kecil.

Sistem mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi bangunan, diantaranya:
a     Sistem pasokan air menyediakan air untuk konsumsi dan sanitasi penghuni.
b      Sistem pembuangan air membuang limbah cair dan zat organik ke luar bangunan.
c       Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air ­conditioning) mengkondisikan keadaan ruang
 interior untuk kenyamanan penghuni.
d    Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik bangunan
dan men­distribusikannya dengan aman untuk memenuhi kebutuhan
e.  Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi Sistem transportasi vertikal (lift) membawa crane dan barang dari satu lantai ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang Ban tinggi.
f.       Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.
g.    Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin memerlukan sistem pembuangan limbah
 serta sistem daur ulang.

2.  Jenis-jenis Bangunan
Bangunan sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan mempunyai bobot yang tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat banyaknya macam bangunan dalam bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi jenis-jenis sebagai berikut :
A.     Bangunan kering, yang diantaranya adalah gedung, rumah, jalan, pabrik, tempat ibadah , dan    
         lain-lain.
B.       Bangunan basah, yang diantaranya adalah saluran air, menara air, dermaga, pelabuhan, bendungan,  saluran irigasi dan lain sebagainya.Mengingat ruang lingkup dan jenis bangunan yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya akan dibahas ilmu bangunan gedung saja.

3.  Bagian-bagian Bangunan Gedung
Setiap bangunan merupakan susunan sesuatu yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan konstruksi yang stabil.
Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedung dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu sebagai berikut:


Bagian bawah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok beton (sloof), kolom beton dan pondasi. Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk menahan semua beban bangunan yang berada diatasnya termasuk beratnya sendiri.
Bagian tengah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas balok beton (sloof), seperti dinding, pintu dan jendela.
Bagian atas
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas dinding (pasangan bata), seperti plafond, balok cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.

  Struktur  bangunan  adalah komponen penting dalam arsitektur.
Untuk melindungi  suatu ruang terhadap iklim dan bahaya –bahaya yang ditimbulkan oleh alam.
Menyalurkan beban ke dalam tanah 
Struktur adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Beban dibedakan dalam beberapa arti :

Beban Gravitasi : Tegak Lurus Kebumi, vertikal ke bumi, beban yang secara alami dimiliki oleh setiap benda di muka bumi.
Beban Lateral atau Horizontal :Tegak Lurus terhadap beban gravitasi atau mendatar relatif
sejajar permukaan bumi.
Pembagian beban berdasarkan sebabnya :

1. Beban yang disebabkan Alam (Geofisika)
    Arus dan Gelombang air, geothermal-uap dan gas, angin, gempa tektonik dan vulkanik, hujan,salju, dsb.
2. Beban yang disebabkan Buatan Manusia (Man Made)
    getaran kendaraan, suara buatan, ledakan bom, nuklir, benturan, pukulan, dsb.

Perbedaan beban hidup dan beban mati

Beban Mati
  1.  Berat Sendiri – Struktur dan Seisinya
  2. Sifatnya Permanen – Tetap, Statik
  3. Beban mati dapat dihitung dengan akurat – material dan komponennya jelas.
Contoh :
 Struktur dinding, lantai, atap, plafon, perlengkapan Sistem Mekanikal Elektrikal

Beban Hidup
  1. Salju, Air hujan, Es
  2. Tekanan Air,Tanah, dan Air Tanah 
  3.   Beban Angin
Beban Gempa ;
  1.  Pergeseran pada Patahan/plate 
  2. Tanah Longsor, Tanah Turun pada lapisan bawah
  3. Tsunami
  4. Beban Termis – Panas, Memuai dan Pemuaian
  5. Beban Ledakan – Nuklir, Super Sonic
  6. Sifatnya Berubah atau Temporari atau Semi Permanen
  7. Beban Hidup terkadang sukar diprekdiksi arah dan besarnya
  8. Besaran dapat berubah menurut Waktu dan Tempat
  9. Beban Hidup dapat bekerja secara Statik ataupun Dinamik
Contoh :
Orang, Perabot Interior-Furnitur, Dinding Partisi, Sebagian Perlengkapan Mekanikal (tangki air, pipa, dll).

Konsep dasar sistem struktur :
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mendisain struktur adalah
Pola Geometrikbentuk geometrik diperlukan untuk kemudahan dalam hal ;
a
. organisasi fungsi ruang,
b
. visual,
c
. stabilitas, 
d.distribusi beban.

Pola dan Koordinasi Modul
untuk memudahkan dalam mendisain, pelaksanaan lapangan dan perhitungan-perhitungan sruktur
  1.  Modul Perencanaan (Ruang/Arsitektural)
  2. Modul Struktur
  3. Modul Bahan/Material
  4. Modul Utilitas
  5. Modul Perlengkapan Furnitur
Pola Struktur
  1. Pola/Modul Grid, garis-garis kotak lurus
  2. Pola Radial/Memusat
  3. Pola Abstrak/tidak berbentuk
  4. Pola Gabungan
Elemen – elemen dasar struktur :

Struktur Vertikal ;
  a
.Kolom Murni ; perletakan kolom (Lihat Lampiran Gambar)
  b.Letak kolom dengan pengulangan secara merata
  c.Letak kolom ditepi,
  d.Ditepi dan ditengah
  e Letak kolom terpusat
  f Dinding Murni ; Lihat Lampiran Gambar)
  g Dinding Lurus/Linear
  h Dinding Siku/Tekuk
  i Dinding Core Terbuka
  j Dinding Core Tertutup
  k Gabungan/Kombinasi
  l Kombinasi antara kolom, dinding-dinding
  m. Dapat diletakkan tegak, miring atu kurva

Elemen Struktur Horizontal ;
  1.   Plat Lantai ; (Lihat Lampiran Gambar) 
  2. Plat Beton Slab (Solid)
  3. Plat Wafel
  4. Plat Komposit (Steel Deck - Bondex)
  5. Plat Berongga (Hollow-core concrete slabs)
  6. Atap Datar
  7. Dak Beton
  8. Steel Deck
  9. Komposit/Kombinasi
  10. Balok-Balok ; (Lihat Lampiran Gambar)
  11. Balok Paralel; satu arah (oneway) dan dua arah (two way system)
  12. Balok dengan susunan Radial
  13. Balok dengan susunan Diagonal
  14. Balok dengan susunan Kombinasi (Hibrid)

Elemen Dasar Struktur menurut Bentuk Geometrik
  a
.Elemen Garis Lurus (Balok dan Kolom) – merupakan elemen struktur satu dimensi.
  b
.Elemen Bidang Datar (Flat Surface Structure/Slab)
  c
.Elemen Lipat/Patah dan Lipat Kurva ( “Folded and Curved Line“)
  d
.Elemen Dinding Lengkung dan Dinding Miring
  e
.Elemen Permukaan Lengkung (“Curved Surface“)

Sistem Struktur Penahan Beban Lateral
Pada dasarnya untuk menahan beban vertikal ; kolom struktur dan sistem pondasi adalah yang utama.
Dasar untuk menahan beban lateral/horizontal dapat dipecahkan dengan cara ;
o Membuat sambungan jepit sempurna (rigid frame) pada sistem struktur rangka ;
o Mendisain sambungan jepit sempurna pada bagian kolom dengan sistem pondasi/tanah.
o Mendisain sambungan jepit sempurna pada kolom dan balok, baik sebagian maupun keseluruhan  
   sistem portal.
o Menggunakan ikatan diagonal (bracing) pada struktur rangka.
o Menggunakan dinding panel (dinding geser/“shear wall“) pada sistem struktur rangka atau dinding 
   geser murni (menerus)
o Menggunakan Kombinasi dari ketiga sistem diatas

Sistem Struktur Portal (Single-Storey Skeleton Structure)

Elemen dasar struktur portal adalah berupa elemen batang yang disusun/dirakit sedemikian rupa menjadi “Balok dan Kolom” (“Post and Lintel/Beam”). Elemen Batang disebut juga sebagai elemen garis /satu dimensi.

Hubungan Sistem Rangka dapat dibentuk atas dasar :

o Susunan rangka dengan ikatan jepit sempurna/hubungan kaku (“rigid”)antara elemen-elemen 
   batang yang tersusun.
o Susunan rangka dengan ikatan sendi/engsel (“pin”, “hinge”) dengan konsep dasar susunan berupa 
   ‘truss”segi tiga.
o Susunan kombinasi keduanya
          Sistem portal dapat disusun satu buah (“single”) atau multi level(“multibay”-bersusun dengan mengulangan). Sistem rangka dapat disusun dan dikembangkan dengan arah susunan ;
n Paralel
n Radial, dengan cara dirotasi
n Bentuk-bentuk susunan bebas



Comments

  1. Thanks gan artikelnya sangat informativ dan membantu .. Kami tunggu artikel selanjutnya gan..
    Harga readymix murah

    ReplyDelete
  2. Mantep nih gan..... komplit banget artike tentang struktur bangunan, sekalian jelasin struktur bangunan untuk tahan gempa.

    Vibration Meter

    ReplyDelete
  3. Mantap. Terima kasih info nya..
    Kalau butuh kayu untuk bahan bangunan kami siap suplay angka kayu olahan..
    Silahkan kunjungi kami di www.suplayerkayu.com atau www.arthadwibuana.com , telp/SMS/WA: 082183976714

    ReplyDelete
  4. Ya...bagaimanapun juga Elemen baja selalu menjadi bagian terpenting dalam konstruksi bangunan

    ReplyDelete
  5. Ada bumbung rumah termasuk di dalam struktur bangunan? Ataupun hanya roof beam dan kekuda sahaja?

    ReplyDelete
  6. Sejak jaman dulu sampai jaman konstruksi modern menggunakan baja sebagai pilar utama

    ReplyDelete
  7. Penjelasan mengenai definisi konstruksi pada halaman ini sangat membantu sekali.

    ReplyDelete
  8. Thank You and that i have a keen give: What Does A Full House Renovation Cost house makeover

    ReplyDelete
  9. Thanks and I have a tremendous proposal: Who House Renovation house renovation vancouver

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian tangga dan fungsinya teknik sipil terlengkap

Pengertian tangga dan fungsinya                  Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak - undak (trap) yang menghubungakan satu lantai dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat. Rencana letak ruang tangga •        Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri mudah dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan dengan ruang lain agar tidak menggangu aktifitas penghuni lain. •        Tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan darurat, direncanakan dekat dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap bencana kebakaran, gempa keruntuhan dan lain - lain. Bagian - bagian dari struktur tangga •        Pondasi tangga - Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran.                 - Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan dan pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai

Contoh Perhitungan Perencanaan Awal Dimensi Balok Teknik Sipil

Denah Perencanaan Awal Dimensi Struktur Menurut SNI 2847 pasal 11.5 bahwasanya untuk ukuran balok di tentukan bahwa tinggi balok minimum berkisar antara 1/8 bentang s/d 1/21 bentang.             Balok induk memanjang ( L = 8000 mm)             Tinggi balok (h)           = (1/10 – 1/14) x L                                                 = 1/12 x 8000 mm                                                 = 670 mm = 700 mm             Lebar balok (b)            = (1/2-2/3) x L                                                 = 1/2 x 700 mm                                                 = 350 mm = 400 mm Dimensi balok induk memanjang 400/700 mm             Balok induk melintang ( L = 5000 mm)             Tinggi balok (h)           = (1/10 – 1/14) x L                                                 = 1/10 x 5000 mm                                                 = 500 mm             Lebar balok (b)            = (1/2-2/3) x L