MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat
Tugas Mata Kuliah AIK
|
|
MOH. ZAHIR KHARIRI
(201510340311125)
PROGRAM STUDI TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016/2017
|
A. Pendahuluan
Sholat merupakan salah satu tiang
bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah tiang dalam suatu bangunan yang
bernama islam, sehingga takkan mungkin untuk ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat ditemukan
dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum (Kefahaman terhadap ma’na
pembicaraan), ta’dzim (Rasa hormat), mahabbah, raja’ (harap) dan haya
(rasa malu), yang keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah sebagai Ilaah.
Sesungguhnya shalat merupakan
sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang sempurna, yang meliputi
(kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat, akal
bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci. Shalat
merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik
dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap
masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan
kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan
orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.
Karena itu semua maka masyarakat
Islam pada masa salafus shalih sangat memperhatikan masalah shalat, sampai
mereka menempatkan shalat itu sebagai”mizan” atau standar, yang dengan neraca
itu ditimbanglah kadar kebaikan seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya.
Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka
mereka bertanya tentang shalatnya dan sejauh mana ia memelihara shalatnya,
bagaimana ia melakukan dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
“Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke
Masjid, maka saksikanlah untuknya dengan iman.” (HR. Tirmidzi).
Dalam kitab Jami’ush shogir lima orang sahabat r.a.
yaitu Tsauban, Ibnu Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah r.a.telah meriwayatkan
hadist ini : ” Sholat adalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk
hambanya”. Begitupun dengan maksud hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu mas’ud
dan Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang
melaksanakan ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat semata
tetapi dapat mengaplikasikannya dalam keseharianya. Sholat sebagai salah satu
penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang benar-benar melaksanakannya.
B. Pengertian Shalat
Sholat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut
istilah adalah pekerjaan dan ucapan yang diawali oleh takbiratul ihram dan
diakhiri oleh salam.
Permulaan shalat, shalat
didirikan dengan membaca kalimah kebesaran Allah. Yaitu musholi bertakbir
dengan mengucapkan Allahu Akbar, maka serempak jiwanya bergerak menghadap ke Hadirat Allah
Yang Mahatinggi-Mahamulia. Sementara musholi meninggalakan seluruh urusan
dunianya dan memusatkan pikirannya untuk menghadap Allah SWT. Sehingga, sudah
barang tentu ia putus hubungan dengan (makhluk) di bumi, meskipun jasadiahnya
ada di atas hamparan bumi.
Sesungguhnya shalat dengan adzan
dan iqamatnya, berjamaah dengan keteraturannya, dengan dilakukan di rumah-rumah
Allah, dengan kebersihan dan kesucian, dengan penampilan yang rapi, menghadap
ke kiblat,
ketentuan waktunya dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti gerakan, tilawah,
bacaan-bacaan dan perbuatan-perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam, dengan ini semuanya maka shalat mempunyai nilai lebih dari sekedar ibadah bumi, seraya berdoa
selamat (mengucap salam) kepada makhluk bumi, keselamatan dan kesejahteraan
yang diperuntukkan bagi sesama makhluk-Nya. Sebab itulah shalat berawal dengan
takbir ihram, Allahu Akbar dan berakhir dengan salam, ‘Assalamu’alaikum’.
C. Macam-Macam Shalat
Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Sholat
Fardhu
Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan-batasan yang
telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam hal ini
adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu:
a. Dzuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat
sampai panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
b.
'Ashar, waktunya dari panjang bayaaangan dua kali lipat dari
panjang benda aslinya sampai tenggelamnya matahari.
c.
Magrib, waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya
mendung merah dilangit.
d.
'Isya', waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai
munculnya fajar shodiq.
e.
Shubuh, waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya
matahari.
2.
Sholat Tathowwu'
Yaitu
sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5
waktu.
a.
Sholat Tathowwu' Muthlaq
Yaitu
sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara'.
b.
Sholat Tathowwu' Muqoyyad
Yaitu
sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.
Ibnu
Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat)
dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2
rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya'
dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa
sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan
Muslim: 729)
Sholat lain yang disyariatkan dalam bagian ini antara lain, sholat-sholat
sunah seperti sholat tahajud, sholat witir dan rowatib, sholat istihoroh,
sholat dhuha, sholat taubat, sholat tahiyyatul masjid, dan sholat tasbih.
D.
Manfaat Shalat
1. Sholat dapat menghapuskan dosa
Ibnu Mas’ud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau
bersabda: “Kamu sekalian berbuat dosa, maka kamu telah melakukan shalat
subuh maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu sekalian berbuat dosa,
maka jika kamu melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu membersihkannya,
kemudian berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat ‘asar maka shalat
itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan
shalat maghrib, maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa
lagi, maka jika kamu melakukan shalat isya’, shalat itu akan membersihkannya,
kemudian kamu tidur maka tidak lagi di catat dosa bagi kamu hingga kamu bangun.”
(HR. Thabrani)
2. Manfaat sholat bagi kesehatan
Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk kesehatan:
Berdiri lurus
adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan
pernapasan, pencernaan dan tulang.
Takbir
merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita
terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan
tulang belakang yang mencembung, dengan begitu kita tidak mudah terserang
penyakit,
tulang belakang juga akan
lurus.
Takbir
berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada
mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya
otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.
Ruku’ berarti memperlancar aliran darah dan
getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran
akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut
dan dada lebih tinggi daripada leher.
Sujud
juga melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud
dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak
melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul
menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.
Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan
kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat
mencegah terjadinya pengapuran. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat
secara optimal menopang tubuh kita.
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan
wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher.
Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.
3. Mencegah perbuatan keji
dan mungkar
“….sesungguhnya sholat itu mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar…” (Qs. Al-Ankabut ayat 45). Sholat adalah salah
satu aplikasi dari keimanan yang diambil dari konsekuensi rukun islam yang
pertama. Sebagai muslim yang memiliki iltizam terhadap apa yang telah menjadi
konsekuensi pengakuannya terhadap keimanannya pada Allah, maka sholat akan
menjadi pencegah kemaksiatan dan kemungkaran dari dirinya sebagaimana telah
disebutkan dalam ayat tadi.
4. Dzikir, tilawah dan doa-doa dalam sholat sangat baik untuk membersihan jiwa dan melunakkan perasaan, menenangkan pikiran dan perasaan. Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di dalamnya, sementara
AL Qur’an menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang sempurna telah memberikan
bekal pada akal dan fikiran dengan berbagai hakekat ilmu pengetahuan, sehingga
orang yang shalat dengan baik akan sehat tubuhnya, lembut perasaannya dan
akalnya pun mendapat gizi.
E. Hukum Orang Yang Meninggalkan Shalat
Seluruh ummat Islam
sepakat bahwa orang yang mengingkari wajibnya shalat, maka dia kafir dan keluar
dari Islam. Tetapi mereka berselisih tentang orang yang meninggalkan shalat
dengan tetap meyakini kewajiban hukumnya. Sebab perselisihan mereka adalah
adanya sejumlah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menamakan orang
yang meninggalkan shalat sebagai orang kafir, tanpa membedakan antara orang
yang mengingkari dan yang bermalas-malasan mengerjakannya.
Dari Jabir
Radhiyallahu anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya
(batas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan
shalat.”
Dari Buraidah, dia
berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang
artinya : Perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka ia telah kafir.”
Namun yang rajih
dari pendapat-pendapat para ulama’, bahwa yang dimaksud dengan kufur di sini
adalah kufur kecil yang tidak mengeluarkan dari agama. Ini adalah hasil
kompromi antara hadits-hadits tersebut dengan beberapa hadits lain, di
antaranya:
Dari ‘Ubadah bin
ash-Shamit Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
‘Lima shalat
diwajibkan Allah atas para hamba. Barangsiapa mengerjakannya dan tidak
menyia-nyiakannya sedikit pun karena menganggap enteng, maka dia memiliki
perjanjian de-ngan Allah untuk memasukkannya ke Surga. Dan barangsiapa tidak
mengerjakannya, maka dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah. Jika Dia
berkehendak, maka Dia mengadzabnya. Atau jika Dia berkehendak, maka Dia mengampuninya.”.
Kita menyimpulkan bahwa hukum meninggalkan
shalat masih di bawah derajat kekufuran dan kesyirikan. Karena Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerahkan perkara orang yang tidak
mengerjakannya kepada kehendak Allah.
Sedangkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar.” [An-Nisaa’: 48]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya yang pertama kali dihisab
dari seorang hamba yang muslim pada hari Kiamat adalah shalat wajib. Jika dia
mengerjakannya dengan sempurna (maka ia selamat). Jika tidak, maka dikatakan:
Lihatlah, apakah dia memiliki shalat sunnah? Jika dia memiliki shalat sunnah
maka shalat wajibnya disempurnakan oleh shalat sunnah tadi. Kemudian seluruh
amalan wajibnya dihisab seperti halnya shalat tadi.’”
Dari Hudzaifah bin al-Yaman, dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam akan lenyap sebagaimana lenyapnya warna pada
baju yang luntur. Hingga tidak lagi diketahui apa itu puasa, shalat, qurban,
dan shadaqah. Kitabullah akan diangkat dalam satu malam, hingga tidak tersisalah
satu ayat pun di bumi. Tinggallah segolongan manusia yang terdiri dari orang
tua dan renta. Mereka berkata, ‘Kami dapati bapak-bapak kami mengucapkan
kalimat: Laa ilaaha illallaah dan kami pun mengucapkannya.’” Shilah berkata
kepadanya, “Bukankah kalimat laa ilaaha illallaah tidak bermanfaat untuk
mereka, jika mereka tidak tahu apa itu shalat, puasa, qurban, dan shadaqah?”
Lalu Hudzaifah berpaling darinya. Shilah mengulangi pertanyaannya tiga
kali. Setiap kali itu pula Hudzaifah berpaling darinya. Pada kali yang ketiga,
Hudzaifah menoleh dan berkata, “Wahai Shilah, kalimat itulah yang akan
menyelamatkan mereka dari Neraka. Dia mengulanginya tiga kali.”
KESIMPULAN
Sholat merupakan inti (kunci) dari
segala ibadah juga merupakan tiang agama,dengannya agama bisa tegak dengannya
pula agama bisa runtuh. Sholat mempunyai dua unsuryaitu dzohiriyah dan
batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut perilaku berdasarpada
gerakan sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang bersifat batiniyah adalah
sifatnyatersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya.
Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah
ditentukan waktunya. Khilafiyyah kaum muslimin tentang shalat adalah hal yang
biasa karena rujukan danpengkajiannya semuanya bersumber dari Al-Qur‟an dan
hadis, hendaknya perbedaan tersebutmenjadi hikmah keberagaman umat islam.
Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah
ditentukan waktunya.
ReplyDeleteApakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kem***-m*** tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI JAYA WARSITO akan membantu
anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
butuh angka togel 2D ,4D, 6D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: KI JAYA WARSITO DI NO: [[[085-342-064-735]]]
ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D
ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND
ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D
DAN PESUGIHAN TUYUL