Macam
macam bangunan bertingkat
Bangunan
Tinggi merupakan salah satu bentuk bangunan yang mempunyai jumlah lantai yang
banyak, hal ini disebabkan oleh adanya kebutuhan ruang dalam bangunan
tersebut.
Bangunan
Tinggi ini biasanya terdapat pada lahan yang terbatas, sehingga untuk mencukupi
kebutuhan ruangnya maka dilalukan pembangunan ke atas (vertikal).
Pengertian
bangunan bertingkat
Bangunan
Bertingkat Rendah
Tinggi
bangunan yang terdiri dari 1-5 lantai, sistem strukturnya masih sederhana,
tidak menggunakan alat transportasi vertikal, cukup dengan menggunakan tangga
sebagai alat penghubung antar lantai.
Bangunan
Bertingkat Sedang.
Tinggi bangunan terdiri dari 5-10 lantai dan
sistem struktur rangka murni, sudah menggunakan alat transportasi vertikal, dan sistem
pemadam kebakaran aktif (sprinkler).
Bangunan
Bertingkat Tinggi.
Tinggi bangunan lebih dari 10 lantai, sudah
menggunakan sistem struktur yang beraneka ragam, seperti struktur rangka
dipadukan dengan struktur lain. Menggunakan sistem utilitas yang lengkap
seperti alat transportasi vertikal, alat pemadam kebakaran dengan sistem
sprinkler, alat pembersih bangunan gondola dan lain-lainnya
Ciri bangunan tinggi
Ketinggian
bangunan melampaui panjangnya tangga terpanjang dari regu pemadam
kebakaran.Perbandingan antara luas total lantai terbangun (KLB) dengan luas
lahan terbangun adalah tinggi. Perbandingan tinggi dibanding dengan lebar
bangunan melampaui 5 : 1.
Bentuk
bangunan tinggi
bentuk
bangunan tinggi disesuaikan dengan lingkungannya, site tanah dan lain
sebagainya. Bentuk masa bangunan
bertingkat tinggi juga harus memperhitungkan selain fungsi dan kegunaannya juga
hal-hal lain yang berhubungan dengan beban/gaya yang terjadi serta kestabilan
bangunannya.
Secara
horizontal bentuk bangunan bertingkat tinggi dapat berupa:
1. segitiga, segiempat, bujur sangkar,
2. bulat, elips, trapesium;
3. segilima, segienam, segidelapan, dan segi
banyak.
4. kombinasi antara bentuk-bentuk di
atas.
Secara
vertikal bentuk bangunan bertingkat tinggi dapat berupa :
1.makin ke atas tetap sama besar;
2. makin ke atas mengecil,
3. masa yang stabil.
Langkah
awal menyusun denah
Penyusunan
denah akan relatif menjadi lebih mudah bila keanekaragaman
fungsi dan
besaran ruang tersebut dapat disederhanakan permasalahannya.
• Salah satu cara adalah dengan
pengelompokan ruangan-ruangan menurut fungsi-fungsi yang sejenis
• kemudian kelompok-kelompok ruangan
tersebut kita susun tata
letaknya di dalam denah yang dimaksud
menurut suatu pola atau aturan
tertentu
• sedemikian rupa sehingga secara
keseluruhan membentuk suatu denah besar dengan anatomi yang baik pula.
Cara
membuat rancangan gedung
Proses
perancangan yang menyangkut FUNGSI dan BENTUK.
1. Kepada kita diberikan tugas untuk
merancang bangunan pada site pojok, (gambar 1).
2. Melalui proses pemikiran atas
FUNGSI, akhirnya dipilih BENTUK DENAH yang berupa
bujur sangkar (gambar 2).
3. Dari denah ini, dilakukan
perancangan BENTUK BANGUNAN, berlantai tiga dengan
sosok bangunan (gambar 3).
4. Proses perancangan berjalan terus,
sampai akhirnya muncul pertimbangan detail
hubungan bangunan dengan ruang luar pada
pertigaan jalan di depan bangunan.
Dengan sosok bangunan seperti gambar 3, maka
dirasakan adanya “ketegangan
hubungan” antara sudut bangunan dengan ruang
pojok tersebut (gambar 4).
5. Setelah terus diolah, akhirnya
diambil keputusan untuk “memperlunak” hubungan
pojok tersebut, dengan jalan memotong pojok
bangunan seperti yang terdapat pada
gambar 5.
- Hubungan pojok bangunan dengan pojok pertigaan jalan, menjadi sangat
lunak dan
manis.
- Kualitas ruang pada lokasi pojok juga menjadi sangat baik, ditinjau dari
segi lalulintas
maupun daya tarik masuk ke bangunan .
- Secara fisik bangunan, dengan pemotongan pojok
bawah bangunan , maka
bangunan
menjadi lebih menarik, lebih bermain dalam bentuk, memiliki ciri tersendiri dan
menambah kesan lega pada daerah pintu masuk, berarti lebih
“mengundang”.
6. Kemudian kita kembangkan rancangan
ke dalam DENAH dan STRUKTUR (gambar6 dan 7).
7. Akhirnya terciptalah hasil akhir
perancangan seperti yang terdapat di gambar 8.
Dalam proses
perancang, FUNGSI dan BENTUK mendapat porsikepentingan yang seimbang, saling mempengaruhi
dan saling mendukung.
BENTUK DENAH
DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRUKTUR BANGUNAN
Dalam
kaitannya dengan DENAH, maka struktur yang kita pilih
hendaknya
merupakan hal yang sinkron dengan beberapa hal mendasar dari denah, misalnya:
1.
Bentuk Denah
2. Sosok
Bangunan dan Tampak Luar
3.
Bentangan-bentangan Denah
4.
Pengolahan Denah, Tampak, Struktur di dalam penampilan
Anatomi Denah dalam berbagai Bentuk Denah
Bentuk suatu denah, lebih-lebih bila bangunannya bertingkat, sangat
terikat kepada beberapa hal seperti jarak bentang kolom-kolom, sistem struktur
utama, sistem-sistem sirkulasi dan utilitas, dan sebagainya.
Oleh karena adanya halhal yang mengikat ini, maka masalah penyusunan ruang-ruang ke dalam sebuah denah tertentu menuntut penyesuaian-penyesuaian, baik penyesuaian terhadap bentuk denah, struktur bangunan, jarak bentang dan sebagainya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang mengikat tersebut.
Anatomi suatu denah sebenarnya sudah merupakan hal yang harus terjadi
dengan sendirinya, sesuai dengan bentuk-bentuk denah yang bersangkutan. Setiap
bentukan denah sudah memberikan kemungkinan-kemungkinannya sendiri bagi
penyusunan ruang-ruang di dalamnya, sehingga perletakan ruangan-ruangan secara benar akan dengan sendirinya pula menghasilkan denah dengan anatomi yang jelas dan baik.
Mantap gan untuk artikel pembahasannya mengenai pengertian denah bertingkat teknik sipil. Sukses untuk pembahasan artikel lain
ReplyDeletelengkap banget kak infonya
ReplyDeleteproduktivitas excavator pc 200