PROFIL WISATA RELIGI
KABUPATEN GRESIK
Penyusun : Ririt Nur Afrida
Yunidia I
NIM
: 153142107111008
Dosen
pembimbing : Anggi Martiningtyas
J.S.,Pd.M.Sc
PERHOTELAN
B
PENDIDIKAN
VOKASI
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu yang dalam bentuk dan
isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
manajemen pariwisata. Dalam penyusunan tugas makalah ini tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
makalah ini tidak lain karena bantuan beberapa pihak sehingga hambatan yang
penulis dihadapi bisa teratasi. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sedalam - dalamnya.
Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas pengetahuan mengenai desinasi wisata religi di
Gresik kami sajikan berdasarkan suatu sumber informasi.
Harapan penulis semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas
Brawijaya.
Penulis
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis berharap kepada dosen
pembimbing manajemen pariwisata untuk memberikan masukan - masukan yang
bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan
datang dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian.
Malang, 11 November 2015
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar1
DaftarIsi2
Bab
I
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang.......................................................................................4
1.2.
Tujuan Penulisan....................................................................................4
1.3.
Manfaat penulisan..................................................................................4
Bab
II
Tinjauan
Pustaka
2.1.Pariwisata
,kepariwisataan,dan wisata religi ...........................................5
Bab
III
3.1.
Lokasi Objek Wisata.............................................................................7
Bab
IV
4.1.
Gambaran Umum Objek Wisata.............................................................8
Bab
V
Penutup
5.1.
Kesimpulan1..........................................................................................7
5.2.
Saran-Saran1..........................................................................................7
DaftarPustaka......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini semakin
banyak orang-orang mengalami stres di karenakan tuntunan hidup dan semakin
padatnya aktivitas seperti pekerjaan di kantor dan sebagainya, dan maka
aktivitas tersebut menjadi satu penyebab terjadinya stres ringan maupun berat.
Biasanya stres bermula dari kejenuhan pikiran kemudian teraklamasi sehingga
seorang tersebut menjadi takut. Tiap seseorang mempunyai cara tersendiri untuk
menhilangkan raasa stres atau kejenuhan pikiran tersebut untuk sebagian orang.
Misalnya untuk menghilangkan rasa stres dan kejenuhan tersebut yaitu seperti,
berwisata atau bertamasyah, itu merupakan jalan salah satunya.Biasanya setelah
berwisata kita akan merasa segar dan siap untuk kembali menekuni aktivitas kita
sehari-hari. Selain itu kami mengangkat profil wisata religi di kabupaten
Gresik karena di daerah Gresik banyak sekali makam para penyebar islam yang
dapat di artikan bahwa dahulu bayak sekali penyebar islam yang berada di jawa
timur termasuk di daerah Gresik.Gresik adalah suatu kota yang berdiri di pesisir pantai. Pada jaman dulu
Gresik merupakan tempat persinggahan para pedagang arab. Di Gresik inilah awal
mula dari ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh seorang pedagang yang
bernama Siti Fatimah Binti Maimun.Gresik disebut juga sebagai kota santri,
karena penduduknya mayoritas islam dan banyak berdiri pondok pesantren di kota
Gresik ini. Selain itu di Gresik ada 5 Wali dari 9 Wali Songo yang dimakamkan
di kota Gresik. Oleh karena itu untuk mempelajari Islam lebih dalam anda bisa
mengunjungi kota Gresik.Maka dari itu penulis sengaja menulis artikel
ini dengan judul PROFIL WISATA RELIGI DI KABUPATEN GRESIK.
1.2 Tujuan Penulisan
Dengan dibuat makalah ini,
saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan mengenai wisata religi,
dapat mengetahui profil wisata religi yang berada di abupaten Gresik dan dapat
menjadi inspirasi tujuan bagi mereka yang ingin berwisata berbau religi.Dan
tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
semester dari mata kuliah manajemen pariwisata dan perhotalan.
1.3 Manfaat
Penulisan
1.
Bagi
penulis
a.
Megetahui
lebih jauh tentang wisata religi
b.
Mengetahui
hikmah dari berwisata religi
c.
Sebagai
sarana untuk memperdalam agama islam
2.
Bagi
masyarakat
Mampu memahami tentang wisata religi, dapat
dibuat bahan pertimbangan ketika berwisata. Dan masyarakat akan mengetahui
tentang hikmah-hikmah ketika berwisata religi.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pariwisata,
kepariwisataan dan wisata religi
Pariwisata berkaitan
langsung dengan suatu perjalanan yang di lakukan secara langsung manusia dan
masyarakat, oleh sebab itu kita perlu mengetahui pengertian dari pariwisata,
kepariwisataan, wisatawan dan wisata religi. Menurut Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas
perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal semula ke
daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah
melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu
senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya. Menurut Smith
(dalam Kusumaningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang
sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi
daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.
Menurut Soekardjo (1996:43-44),
motif spiritual dan wisata spiritual (spiritual
tourism) merupakan salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum orang
mengadakan perjalanan untuk rekreasi, bisnis, olahraga dan sebagainya, orang
sudah mengadakan perjalanan untuk berziarah (pariwisata
ziarah).Koentjaraningrat (1990:10) menyatakan bahwa isi pokok kebudayaan di
dunia ini adalah:
1) Bahasa;
2) sistem pengetahuan;
3) organisasi sosial;
4) sistem peralatan
hidup dan teknologi;
5) sistem mata
pencaharian hidup;
6) sistem religi; dan
7) kesenian.
Ketujuh
aspek kebudayaan ini memiliki unsur-unsur lagi yang lebih kecil, yang
masing-masing juga memiliki komponen yang lebih kecil dan bidang yang lebih
spesifik.Salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi. Sistem ini dapat
dirinci menjadi empat komponen, yaitu:
1) emosi keagamaan yang
menimbulkan sikap religi;
2) sistem keyakinan
yang menyebabkan seseorang mengadakan transendensi dengan alam ghaib;
3) sistem ritus dan
upacara yang berhadapan dengan alam ghaib;
4) kesatuan sosial yang
menganut dan melaksanakan sistem keyakinan dan sistem ritus.
Secara lebih kecil,
sistem religi dapat dirinci lagi menjadi:
1) bersaji;
2) berkorban;
3) berdoa;
4) makan bersama
makanan yang sudah disucikan;
5) menarikan tarian
suci;
6) menyanyikan nyanyian
suci (berprosesi untuk upacara keagamaan);
7) memainkan seni drama
suci;
8) berpuasa;
9) intoksikasi;
10) bertapa; dan
11) bersemedi.
BAB III
3.1 Lokasi objek wisata
1. Raden
santri
Jl. Raden
Santri, Kec. Gresik, Gresik, Jawa Timur 61114, Indonesi
2.
Makam sunan
giri
Jl. Sunan Giri, kec. Kebomas, Gresik,
Jawa Timur.
3.
Makam sunan
prapen
Jl. Sunan Prapen, Kec. Gresik, Gresik,
Jawa Timur 61124, Indonesia
4.
Makam sunan
maulana malik Ibrahim
5. Makam nyai ageng
pinatih
di Kelurahan Kebungson 300 m sebelah
utara Aloo-aloon Kota Gresik.
6. Makam siti Fatimah
binti maimun
BAB
IV
4.1 Gambaran umum obyek
wisata
I.
Raden santri
Maulana Malik Ibrahim, dan memiliki nama Asli
Syajid Ali Murtadlo. Beliau menyebarkan agama islam di jawa Gresik Kuhsusnya,Madura,
Bali, dan Ampenan Nusa Tenggara. Beliau adalah tokoh islam seangkatan dan
sekaligus kakak Raden Rachmatullah (Sunan Ampel). Beliau merupakan penerus syiar agama Islam di Gresik
setelah Maulana Malik Ibrahim. Beliau juga disebut Sunan Gresik dengan Gelar
ROJO PANDITHO ING WUNUT .
Beliau datang ke Jawa menyertai ayahnya
bernama Syech Ibrahim Asmorogondi untuk menyebarkan agama Islam. Sekaligus
silahtur rohmi ke budehnya , Dewi Condro Wulan/Dwara Wati yang menjadi istri
Prabu Kertajaya/Brawijaya. Selama setahun di majapahit, beliau hendak balik ke
Campa tapi negeri tesebut sudah hancur dan dikuasai raja Pelbegu dari kerajaan
Koci. Berkat saran raja Kerjajaya Raden Santri disuruh menetap di Gresik,
Beliau menikah dengan Rara Siti Taltun atau
RA. Madu Retno binti Aryo Baribin dan mempunyai 4 anak bernama Usman Haji
(Sunan Ngudung) , Haji Usman, Nyai Gede Tundo, dan Ali Musytar. selanjutnya
Usman Haji setelah dewasa meminang putri Tumenggung Wilwatikta dan mempunyai
anak bernama Amir Haji /Dja’far Sodiq atau dikenal dengan Sunan Kudus, dan Dewi
Sujinah. Haji Usman menikah dengan Siti Syari’at binti sunan Ampel mempunyai
anak bernama Amir Hasan (Sunan Manyuran).Sedangkan Nyai Gede Tundo menikah
dengan Kholifah Husain (Sunan Kertoyoso) mempunyai anak Kholifah Suhuroh.Selain
Rara Siti Taltun Raden Santri juga menikah dengan Dyah Retno Maningjum Binti
Arya Tejo.
Raden Santri wafat pada tahun 1317 saka /
1449 M. Makam beliau termasuk kuno kuno yang dikeramatkan . Haul beliau jatuh
pada setiap tanggal 15 bulan Muharram. Bertepatan Khoul kakeknya Sayid Jumadil
Kubro di desa Troloyo Trowulan Mojokerto.
Mengapa Sayyid Ali Murtadlo / Raden Santri
tidak masuk dalam jajaran anggota wali songo? Menurut Drs. H. Muhammad Kholil
dalam buku “PUNJER WALI SONGO” tahun 1403 disebutkan Raden Santri mendarat
Gresik Beliau melanjutkan perjalanan karena mendapat tugas mensyiarkan Islam
wilayah Madura, Bali, lombok dan Nusa Tenggara. Beliau kembali ke Gresik
setelah berhasil mengIslamkan daerah daerah tersebut yang masyarakatnya semula
kental suasana Budha dan Hindhu.Pada 9 April 1419 Syech Maulana Malik Ibrohim
Wafat, beliau menggatikan peran Maulana Malik Ibrohim sebagai imam penyebaran
Islam di Gresik.
Makam Raden Santri terletak di utara aloon aloon kota Gresik, tepatnya di Jalan Raden
Santri, kelurahan Bedilan di belakang kantor Badan Lingkungan Hidup kabupaten
Gresik.
Kondisi makam yang bersih dan asri tidak
terlepas dari peran aktif bapak Muhammad Syahroni selaku Juru kunci, yang
tinggal di kelurahan Bedilan gang Doro. Beliau selalu membersihkan dan merawat
lingkungan makam Walliyullah ini dengan keikhlasan dan kesabaran.
II.
Makam
sunan giri
Sunan
Giri di masa mudanya bernama Joko Samudro atau Raden Paku, kemudian diberi
julukan oleh Sunan Ampel atau Raden Rachmat dengan nama Ainul Yaqin, merupakan
putra dari Syekh Maulana Ishaq dengan putrid Raja Blambangan yang bernama Dewi
Sekardadau.Sunan Giri dikenal sebagai salah satu tokoh Wali Songo yang lahir
pada tahun 1442 M. Beliau memerintah di Giri Kedaton dengan gelar Prabu Satmoto
pada tahun 1487 – 1506 M.
Menurut cerita tutur, Sunan Giri sebagai ulama besar mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap para wali lainnya, terbukti dari peran beliau menjadi hakim dalam perkara Syech Siti Jenar.Sunan Giri wafat pada tahun 1428 saka atau 1506 Masehi dan dimakamkan di atas bukit di dalam cungkup berarsitek sangat unik. Makam Sunan Giri terletak di Dusun Giri Gajah Desa Giri Kecamatan Kebomas berjarak sekitar 4 Km dari pusat Kota Gresik.Kompleks makam yang ada di puncak Bukit Giri ini berada di tengah-tengah makam keluarga dan masyarakat Giri.Lokasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh transportasi umum, dan di kawasan tersebut tersedia lahan parker yang memadai, kios-kios aneka souvenir serta terdapat fasilitas penunjang berupa Masjid Giri.
Menurut cerita tutur, Sunan Giri sebagai ulama besar mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap para wali lainnya, terbukti dari peran beliau menjadi hakim dalam perkara Syech Siti Jenar.Sunan Giri wafat pada tahun 1428 saka atau 1506 Masehi dan dimakamkan di atas bukit di dalam cungkup berarsitek sangat unik. Makam Sunan Giri terletak di Dusun Giri Gajah Desa Giri Kecamatan Kebomas berjarak sekitar 4 Km dari pusat Kota Gresik.Kompleks makam yang ada di puncak Bukit Giri ini berada di tengah-tengah makam keluarga dan masyarakat Giri.Lokasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh transportasi umum, dan di kawasan tersebut tersedia lahan parker yang memadai, kios-kios aneka souvenir serta terdapat fasilitas penunjang berupa Masjid Giri.
III.
Makam
sunan prapen
Sunan
perapen adalah penerus dinasi Giri keempat.Menurut cerita tutur, Sunan Prapen
adalah seorang pujangga besar penggubah kitab ASRAR yang kemudian digunakan
sebagai dasar menyusun Jongko Joyoboyo. Di samping itu beliau juga seorang empu
(pembuat keris) yang salah satu karyanya terkenal dengan nama keris Suro
Angun-angun.
Pada masa Sunan Prapen inilah Giri mengalami masa kejayaan.
Pada masa Sunan Prapen inilah Giri mengalami masa kejayaan.
Menurut
VOC Sunan Prapen sebagai Paus Islam, atau Raja
Imam yang mempunyai peran dalam memberikan berkah kepada raja-raja
Demak dan Pajang yang baru dinobatkan.
Beliau memiliki pengaruh besar sampai ke Kalimantan, Sulawesi dan Lombok.
Makam Sunan Prapen terletak di Desa Klangonan Kecamatan Kebomas sekitar 400 m di sebelah barat Makam Sunan Giri, dalam sebuah cungkup berarsitektur unik dengan ukiran bernilai seni tinggi.
Beliau memiliki pengaruh besar sampai ke Kalimantan, Sulawesi dan Lombok.
Makam Sunan Prapen terletak di Desa Klangonan Kecamatan Kebomas sekitar 400 m di sebelah barat Makam Sunan Giri, dalam sebuah cungkup berarsitektur unik dengan ukiran bernilai seni tinggi.
Makam
tersebut terletak satu kompleks dengan makam penguasa Giri berikut, antara
lain:
- Panembahan Kawis Guwo (Putra Sunan Prapen)
- Panembahan Agung (Putra Panembahan Kawis Guwo)
Sunan Prapen wafat pada tahun 1605 M, sedangkan haul Sunan Prapen jatuh pada setiap tanggal 15 Syawal.
- Panembahan Kawis Guwo (Putra Sunan Prapen)
- Panembahan Agung (Putra Panembahan Kawis Guwo)
Sunan Prapen wafat pada tahun 1605 M, sedangkan haul Sunan Prapen jatuh pada setiap tanggal 15 Syawal.
Keistimewaan
makan Sunan Prapen, pada trap jalan menuju makam terdapat sebuah “watu dodok”
yaitu batu rata di tengah trap yang diyakini sebagai orang bahwa bagi pasangan
suami istri yang belum dikaruniai anak dapat segera mendapat keturunan apabila
duduk berduaan di batu itu.
IV.
Makam
sunan maulana malik ibrahim
MAULANA MALIK IBRAHIM dilahirkan di negeri Campa (Kamboja) beliau dari keturunan ulama dan penyiar agama Islam dan yang berjasa bagi umat Islam. Sejak kecilnya mendapat pendidikan agama dan da'wah islam dari ayahnya sendiri (BAROKAT ZAINUL ALAM).Demikian juga nenek beliau adalah ulama-ulama dan perintis da'wah Islam dari negeri Arab kemudian ke timur ke negeri-negeri Pakistan, India, Malaysia dan Kamboja, dan menetap di sana adalah DJAMALUDIN AL-AKBAR AL-HUSAINI.Dari kecil Maulana Malik Ibrahim adalah seorang yang cerdas dan alim serta berwatak mulia dan tabah meskipun dalam usianya yang masih muda, beliau adalah seorang yang bijaksana lagi pula berpandangan jauh.Kemudian sesudah mendapat didikan agama yang tinggi dan tata cara kesopan-santunan dari ayahnya, kemudian pada waktu abad XIII Masehi (801 Hijriah) oleh ayahnya beliau ditugaskan untuk menjalankan da'wah Islam menuju ke Asia Tenggara.Dengan hati yang tabah beliau dengan kawan-kawannya berangkatlah dengan perahu layer serta membawa barang-barang dagangan untuk bahan perkenalan pada daerah yang akan dikunjunginya. Maka berangkatlah beliau dengan kawan-kawannya dengan perahu layar, melintasi samudra yang luas deburan ombak yang begitu dasyatnya disamping terik matahari yang sangat panas maupun hujan lebat diiringi angin taufan yang keras, namun beliau dalam perjalanan tak pernah mengeluh dan berputus asa bahkan tetap bertekat bulat untuk mencapai maksud dan tujuan satu ialah menjalankan da'wah Islamiyah ke pulau Jawa. Karena itu segala kesulitan dalam perjalanan yang sangat berat itu beliau anggap ringan saja.Dan akhirnya sampailah tujuannya dipelabuhan Gresik.Justru itulah pelabuhan Gresik merupakan salah satu yang cukup besar pada saat itu di Asia Tenggara dan salah satu Bandar Kerajaan Majapahit.
PERMULAAN BELIAU TIBA DI KOTA GRESIK
Setelah beliau
mendarat di kota Gresik dengan kawan-kawannya memilih tempat di sebuah desa di
luar kota yang bernama desa ”LERAN” (antara 9 Km sebelah barat
kota Gresik).Maka di desa itulah beliau mulai menjalankan da'wah Islam pada
tahun 801 H/ tahun 1392 M. Di samping itu beliau membuka took di desa Romo (3
Km sebelah barat kota Gresik). Dengan memperkenalkan barang-barang bawaannya
kepada masyarakat setempat dan ingin juga beliau mempelajari bahasa daerah pada
masyarakat di desa itu demi mempermudah dan ingin lancarnya untuk menjalankan
da'wahnya.Maka dengan waktu yang singkat saja, beliau sudah dapat menyesuaikan
diri pada masyarakat setempat baik dalam menghadiri upacara-upacara perkawinan
dan sebagainya.Bahkan beliau menjadi juru perdamaian apabila menemui masyarakat
yang berselisih antar sesamanya.Untuk itu beliau terkenal dan disegani oleh
masyarakat setempat dan sekitarnya, karena besar kewibawaannya, luhur budinya
dengan Taufik dan Hidayah Allah SWT sehingga satu persatu mengenal dan memeluk
agama Islam sebagaimana yang diajarkan oleh beliau. Dan sejak mereka itu
memeluk agama Islam terlihatlah banyak perbedaan-perbedaan budi pekerti maupun
dengan tata cara tentang kebersihan pakaian kalau dibandingkan pada sebelumnya
V.
Makam
nyai ageng pinatih
Nyai Ageng Pinatih merupakan tokoh wanita Islam, karena beliau adalah ibu angkat yang mengasuh dan membesarkan sekaligus mendidik Raden Paku / Sunan Giri.
Pada jaman Majapahit, Nyai Ageng Pinatih adalah seorang saudagar kaya yang sangat dihormati oleh Raja, terbukti dari pengangkatannya sebagai Syah Bandar Gresik.Pada umumnya, para peziarah merasa kurang afdhol apabila di makam Sunan Giri tanpa ke makam ibu angkatnya. Makamnya terletak di tengah kota Gresik, tepatnya di Desa Kebungson berjarak sekitar 300 m sebelah utara alun-alun Kota Gresik.
Nyai ageng Pinatih wafat pada tahun 1483 M. haul beliau jatuh pada tanggal 12 bulan Syawal. Beliau sangat masyhur (terkenal) sebagai saudagar yang memiliki sejumlah armada kapal sebagai sarana perdagangan antar pulau dan luar negeri
VI.
Makam
siti Fatimah binti maimun
Tokoh ini dikenal pula dengan
sebutan “PUTRI RETNO SUWARI”. Putra Sultan Mahmud Syah Alam dari Negeri Kamboja
ini dengan ikhlas menyediakan dirinya sebagai wanita persembahan untuk
mengislamkan Raja Majapahit yang beragama Hindu.
Menurut data sejarah, Leran adalah pesisir utara Pulau Jawa menjadi tempat pertama bermukimnya para perantauan dari Cina, terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10 – 15 M dengan sebutan situs pasucian. Di desa ini terletak Makam Siti Fatimah Binti Maimun, menurut data archeology merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara.Model makamnya sangat unik, karena berbentuk cungkup dengan dinding dan atapnya terbuat dari batu putih kuno. Kalaupun arsitektur cungkup makam beliau mirip dengan bentuk candi, konon ceritanya cungkup tersebut memang dibangun oleh Raja Majapahit untuk menebus perlakuannya yang kurang bersahabat terhadap utusan Raja Kamboja, padahal ternyata bermaksud baik.Haul Makam Leran jatuh pada tanggal 15 syawal. Makam ini terletak di Desa Leran Kecamatan Manyar di tepi jalan Daendeles (jalan pantai utara jawa) berjarak sekitar 7 Km dari sebelah barat laut Alun-alun kota Gresik, sehingga sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum.Masjid pertama di desa itu didirikan oleh Maulana Malik Ibrahim sebagai syiar agama Islam. Masjid tersebut mempunyai keistimewaan dengan adanya kolam tempat berwudlu yang dinamakan PESUCIAN.Sampai sekarang masih dipercaya sebagian orang bahwa airnya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Menurut data sejarah, Leran adalah pesisir utara Pulau Jawa menjadi tempat pertama bermukimnya para perantauan dari Cina, terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10 – 15 M dengan sebutan situs pasucian. Di desa ini terletak Makam Siti Fatimah Binti Maimun, menurut data archeology merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara.Model makamnya sangat unik, karena berbentuk cungkup dengan dinding dan atapnya terbuat dari batu putih kuno. Kalaupun arsitektur cungkup makam beliau mirip dengan bentuk candi, konon ceritanya cungkup tersebut memang dibangun oleh Raja Majapahit untuk menebus perlakuannya yang kurang bersahabat terhadap utusan Raja Kamboja, padahal ternyata bermaksud baik.Haul Makam Leran jatuh pada tanggal 15 syawal. Makam ini terletak di Desa Leran Kecamatan Manyar di tepi jalan Daendeles (jalan pantai utara jawa) berjarak sekitar 7 Km dari sebelah barat laut Alun-alun kota Gresik, sehingga sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum.Masjid pertama di desa itu didirikan oleh Maulana Malik Ibrahim sebagai syiar agama Islam. Masjid tersebut mempunyai keistimewaan dengan adanya kolam tempat berwudlu yang dinamakan PESUCIAN.Sampai sekarang masih dipercaya sebagian orang bahwa airnya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Wisata religi dai anjurkan oleh al-qur’an,
karena perjalanan wisata tersebut mempunyai dampak yang sangat besar
dalam rangka memperoleh ibrat ( perjalanan dan pengajaran )dan menyempurnakan
jiwa manusia, karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperolehkesulitan dan
ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar. Selain itu ia juga menyaksikan
aneka ragam perbedaan ciptaan allah swt, walhasil , perjalanan wisata mempunyai
dampak yang snagat kuat dalam kehidupan beragama seseorang.
Disampaing
itu dari wisata religi al-qur’an juga menharapkan agar manusia memperoleh
manfaat darii sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (qs :40:21) serta mengenal
alam ini dengan segala ke indahan dan seninya sebagaimana di
isyaratkan oleh firman allah dalam surat al –ankabut ayat 20.Tidak
kurang pentingnya dalam rangka perjalanan itu adalah adanya peluang untuk
memperoleh rezeki tuhan, sebagaimana di isyaratkan dalam surah al-muzammil ayat
20.
5.2 Saran
Sebagai
manusia yang tidak lepas dari pelupa, maka kita sebagai insan yang beriman
untuk saling menasehati satu sama yang lain sehingga tercipta suatu masyarakat
yang damai dan tenang.Hendaknya wisata religi tersebut tidak mengantarkan
kepada hal-hal yang bertentangan dengan budaya dan agama sehingga mengantarkan
kepada syirik
kepada
teman-teman , sanak kerabat, masyarakat, maupun satu muslim jaglah tempat
wisata tersebut dari segla hal-hal yang menimbulkan ma’siat
DAFTAR PUSTAKA
ü Ismayanti.
2011. Pengantar pariwisata. Jakarta :
Grasindo
ü Diunduh
pada rabu,11 Desember 2015 (pukul 19:15)
ü Diunduh
pada senin,14 Desember 2015 (pukul 22:05)
Kabupaten Gresik memiliki beberapa lokasi religi seperti Makam Sunan Giri, Raden Santri, Makam Sunan Prapen, Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, Makanan Siti Fatimah, dan juga Makam Nyai Ageng Pinatih. Terima kasih untuk informasinya mengenai makalah profil wisata religi Kabupaten Gresik
ReplyDeleteterimah kasih telah mengunjungi apabila ada yang kurang mohon maaf
Delete