Nama: Muhammad Lukman azizi
Nim: 155120101111016
Kelas: Asos-1
universitas brawijaya
PEMBANGUNAN
RENCANA
PEMBANGUNAN SEMEN GRESIK
“RESISTENSI
MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN SEMEN GRESIK DI DESA MANYAREJO
KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK”
BAB
I
PEDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di
Kabupaten Gresik, khususnya di Desa Manyarejo PT. Semen Gresik Tbk berencana
untuk membangun sebuah pabrik yang merupakan perluasan dari Pabrik Semen Gresik
di Gresik Jawa Timur. Rencana PT. Semen Gresik Tbk mendirikan pabrik di daerah
Manyar pada dasarnya dilandasi oleh melimpahnya bahan baku pembuatan semen di
daerah tersebut. Pemerintah Kabupaten Gresik sangat mendukung gagasan yang
diberikan oleh PT. Semen Gresik Tbk tersebut, karena akan membawa suatu
perubahan bagi masyarakat Gresik. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gresik juga
berasumsi bahwa pembangunan pabrik semen akan berpengaruh pada peningkatan
pendapatan daerah.
Pemerintah dan pihak PT. Semen Gresik Tbk mempunyai rencana tentang
pembangunan semen di desa Manyarrejo karena dirasakan akan membawa dampak yang
menguntungkan bagi masyarakat manyarrejo pada umumnya. Hal tersebut didasarkan
pada kondisi geografis dasa Manyarrejo yang sangat cocok untuk didirikan
industri semen dengan ketersediaan bahan baku yang sangat melimpah. Selain itu
Pemerintah Kabupaten Gresik ingin lebih memanfaatkan kekayaan alam yang
terkandung di desa Manyarrejo yang selama ini belum dimanfaatkan secara
maksimal.
Dilihat dari satu sisi, rencana pembangunan pabrik semen Gresik di desa
Manyarrejo akan membawa pada suatu bentuk perubahan yang sangat besar.
Misalnya, masyarakat akan mendapatkan lapangan perkerjaan yang baru dengan
dibangunya pabrik tersebut.
Perubahan-perubahan yang dibawa dengan dibangunya pabrik semen di
Manyar, sudah dapat dipastikan akan membawa keuntungan dibidang ekonomi. Adanya
perubahan ekonomi yang baik dilingkungan masyarakat Manyar dan sekitarnya akan
memperbaiki infrastruktur, pengangguran akan berkurang. Selain itu pembangunan
pabrik semen juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah. Dengan meningkatnya
pendapatan asli daerah pembangunan di daerah Gresik akan merata dan akan
berjalan sesuai dengan rencana.
Apabila hanya dilihat dari satu sisi, keutungan yang akan didapat memang
sangat menarik, akan tetapi masyarakat yang tidak setuju dasa Manyarrejo
dijadikan sebagai daerah industri pabrik menolak gagasan yang diberikan oleh
PT. Semen Gresik Tbk penolakan terhadap rencana pembangunan pabrik semen gresik
di desa Manyarrejo tersebut didasarkan pada kelestarian lingkungan hidup,
karena sebagia besar masyarakat desa Manyarrejo menggantungkan hidupnya dari
hasil pertanian. Oleh karena itu mereka menolak rencana pembangunan pabrik di desa
Manyarrejo karena lahan pertanian mereka akan tercemar oleh limbah yang
dihasilkan oleh aktivitas pabrik.
Penolakan terhadap rencana pembangunan pabrik semen di desa Manyarrejo
Kabupaten Gresik, bukan tanpa alasan yang jelas. Pembangunan pabrik semen
tersebut akan menggali kekayaan alam yang terkandung di bukit kapur, desa
Manyarrejo juga dikenal sebagai desa pertanian yang sangat subur. Apabila
rencana pembangunan pabrik semen Gresik di desa Manyarrejo terealisasi. Lahan pertanian yang
subur tersebut akan hilang tercemar oleh limbah pabrik.
Hal ini dapat dilihat dengan teori inovasi, bahwa rencana pembangunan
pabrik semen di Manyar merupakan sebuah inovasi yang ditawarkan oleh PT. Semen
Gresik Tbk dan pemerintah. Seharusnya masyarakat menerima inovasi baru yang
ditawarkan tersebut tersebut dan memanfaatkannya untuk memperbaiki taraf hidup
mereka, akan tetapi dalam kasus ini masyarakat justru menolak inovasi yang
ditawarkan oleh pemerintah dan PT. Semen Gresik Tbk.
1.1 Rumusan
masalah
1.1.1
mengapa
masyarakat bersikap resisten pada rencana pembangunan Pabrik Semen Gresik di
Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik?
1.1.2
Bagaimana
bentuk-bentuk resistensi masyarakat pada rencana pembangunan Pabrik Semen
Gresik di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik?
1.2 Tujuan
penelitian
1.2.1
untuk
mengetahui latar belakang masyarakat bersikap resisteni pada rencana
pembangunan Pabrik Semen Gresik di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten
Gresik.
1.2.2
untuk
mengetahui bentuk-bentuk resistensi masyarakat pada rencena pembangunan Pabrik
Semen Gresik di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
1.3 Manfaat
penelitian
1.3.1
Kegunaan
teoritis penelitian ini adalah :
a.
Menambah
khasanah pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaannya.
b.
Sebagai
informasi bagI peneliti selanjutnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
1.3.2 Kegunaan praktis:
a.
Memberikan
pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai resistensi pada rencana pembangunan
Pabrik Semen Gresik di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
b.
Memberikan
sumbangan pemikiran kepada pemerintah Kabupaten Gresik khususnya dalam
perencanaan pembangunan di masa yang akan datang.
1.3.2
Kegunaan
metodologis:
Dalam hal tersebut masyarakat menolak tentang adanya rencana
pembangunan industri Semen Gresik, karena pembangunan tersebut membawa dampak
negatif bagi masyarakat meskipun juga ada beberapa yang membawa dampak positif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pembangunan masyarakat dan indutrialisasi
2.1.1
Pengertian pembangunan masyarakat
Pembangunan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Pembangunan juga tidah hanya mengejar kemajuan seperti: sandang, pangan, papan,
kesehatan dan sebagainya, tidak pula mengejar kemajuan dan kepuasan batiniah:
pendidikan, rasa aman, bertanggung jawab, dan keadilan, akan tetapi dalam
mengejar keseluruhan serta kesesuaian dan keseimbangan antar keduanya
(Joyomartono, 1991: 61).
Dapat pula dikemukakan bahwa pembangunan sebagai usaha
bencana untuk menciptakan perubahan sosial budaya. Dikatakan sebagai usaha
bencana karena didalam pembangunan itu ada intervensi aktif yang dilakukan
individu-individu dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat dengan menggunakan ide-ide dari bangsa lain.
Pada hakikatnya setiap kali berlangsung proses
pembangunan masyarakat akan menjadi sasaran pembangunan dari pihak industri.
Hubungan antara dua pihak itu merupakan hubungan timbal balik. Agen pembangunan
dituntut untuk menyesuaikan porgamnya dengan kebutuhan masyarakat, sebaliknya
masyarakat yang sebagai sasaran akan mau menerima progam itu apabila hal
tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
2.1.2
Pengertian industrialisasi
Industrialisasi didefinisikan sebagai sebuah proses di
mana porsi sumbangan industri secara umum dan khusus manufaktur pada ekonomi
atau komposisi penerimaan suatu negara meningkat.
Selain
itu industrialisasi juga dapat diartikan sebagai pembangunan ekonomi melalui
transformasi sumber daya dan kuantitas energy yang digunakan )Lauer, 2001:
411).
2.2
Penolakan masyarakat terhadap progam-progam pembangunan
2.2.1
Pengertian penolakan masyarakat terhadap progam-progam pembangunan
Dalam hal ini gerakan perlawanan simbolis terungkap
dalam berbagai cara, misalnya dalam institusi lokal, makna keagamaan, praktik
ritual, cerita rakyat dan mitos, dalam hiburan popular dan dalam Bahasa.
Perbedaan pola perlawanan simbolis bersifat laten, tetapi dalam kondisi
tertentu bisa menjadi legitimasi dan kultural suatu gerakan petani terhadap
elite agraris (Scott, 1993: 88-90 dalam Brata, 2006: 53).
2.3
Landasan teori
2.3.1
Pengertian teori inovasi
Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori
inovasi. Inovasi adalah memperkenalkan ide baru dan cara-cara baru yang lebih
bermanfaat. Inovasi berasal dari kata innovate yang mempunyai arti membuat
perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru, atau kadang inovasi pula di
artikan sebagai penemuan. (zaltman,dkk, 1973: 4).
Berdasarkan
dari teori tersebut bahwa inovasi merupakan penyebab terjadinya perubahan
sosial budaya, atau inovasi itu dikembangkan untuk menggapai
kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul sebagai akibat adanya perubahan sosial
budaya. Dan sebagai akibat adanya perubahan sosial dapat mendorong lahirnya
inovasi yang baru lagi dan pada gilirannya dapat mendorong perubahn pada
struktur dan fungsi sistem sosial.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Metode kualitatif
3.1.1 Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
yang merupakan penelitian dengan penjelasan yang berupa uraian dan analisis
mendalam. Penelitian ini berupa deskriptif
yang diharapkan hasilnya mampu memberikan gambaran rill mengenai kondisi
di lapangan tidak hanya sekedar sajian data.
3.1.2 pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan
etnografi. Menurut spradley (1997: 3). Pendekatan etnografi merupakan
perkerjaan yang mendeskripsikan suatu kebudayaan. Sehingga dapat diperoleh
suatu pemahaman mengenai pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli.
Tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, yang hubungannya
dengan kehidupan, untuk mendapatkan sesuatu terhadap dunianya.
3.2 Lokasi penelitian
3.2.1 Lokasi penelitian berada di Desa Manyarejo kecamatan
Manyar Kabupaten Gresik. Karena tempat ini yang akan dijadikan lokasi
pembangunan Pabrik Semen Gresik.
3.3 Sumber data
3.3.1 Data primer diperoleh langsung oleh peneliti melalui
wawancara dengan informan. Subjek informan dalam penelitian ini adalah kelompok
yang kontra terhadap pembangunan Pabrik Semen di desa Manyarejo. Seperti:
kepala desa, tokoh masyarakat dan lain-lain.
3.3.2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung dari sumbernya. Dalam penelitian seperti: buku, dokumen, foto-foto dan
lain-lain.
3.3.3 Bisa juga melakukan obseervasi dengan mengamati
fenomena yang terjadi di masyarakat tersebut secara langsung.
BAB
IV
HASIL
& PENELITIAN
4.1 Fakta dan analisis
4.1.1 Berdasarkn temuan fakta bahwa PT. Semen Gresik Tbk
berencana membangun pabrik di desa Manyarejo Kabupaten Gresik, karena di desa
Manyarejo terdapat bahan baku yang sangat melimpah.
4.1.2 Sesuai data temuan hasil penelitian yang berada di
lapangan bahwa ada “resistensi” masyarakat desa Manyarrejo dalam rencana
pembangunan industri semen Gresik, karena dalam pembangunan sebuah industri pasti mengeluarkan limbah. Hal
ini yang di takutkan masyrakat karena dapat merusak lahan pertanian. Selain itu
pembangunan industri semen juga merusak kekayaan alam yang berada di desa
Manyarrejo, sehingga masyarakat menolak akan adanya pembangunan pabrik semen
tersebut. Tetapi ada juga pihak yang mendukung berdirinya pabrik semen
tersebut, karena bisa meningkatkan perekonomian masyarakat yang biasanya hanya
berkerja sebagai petani dengan penghasilan yang sangat minim tetapi dengan
adanya pabrik semen tersebut penghasilan masyarakat menjadi bertambah. Sesuai
dengan teori inovasi bahwa, inovasi merupakan penyebab terjadinya perubahan
sosial budaya, atau inovasi itu dikembangkan untuk menggapai
kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul sebagai akibat adanya perubahan sosial
budaya. Dan sebagai akibat adanya perubahan sosial dapat mendorong lahirnya
inovasi yang baru lagi dan pada gilirannya dapat mendorong perubahn pada
struktur dan fungsi sistem sosial.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rencana
pembangunan pabrik semen Gresik di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik banyak
menuai pro dan kontra dari masyarakat. Berdasarkan hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa resistensi masyarakat pada rencana pembangunan pabrik semen
Gresik di Kecamatan Manyar kabupaten Gresik disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain adalah:
1.
Kecurigaan
yang tetap kuat pada masyarakat terhadap kemungkinan kerusakan lingkungan dan
hilangnya mata pencaharan masyarakat.
2.
Adanya
penggerak penolaka yang mendapat dukungan dari organisasi masyarakat yang
memiliki jaringan luas di lingkungan Kabupaten Gresik.
Kelompok-kelompok yang kontra terhadap rencana
pembangunan pabrik semen sebagian besar adalah masyarakat yang bermata
pencaharian di sector pertanian yang didukung oleh organisasi masyarakat yang
memiliki jaringan luas.
Pemerintah Kabupaten Gresik terkesan tidak peduli
dengan berbagai macam aksi yang dilakukan oleh masyarakat agar pembangunan
pabrik semen tidak terealisasi.
5.2 Saran
Dari beberapa permasalahan yang muncul berkaitan dengan
rencana pembangunan pabrik semen Gresik di Kecamatan Manyar dan juga dari
kesimpulan yang ada, maka diajukan beberapa saran yaitu:
1.
Proses
sosialisasi rencana pembangunan pabrik semen seharusnya dilakukan secara
transparan kepada seluruh masyarakat., baik itu sosialisasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau investor.
2.
Pemerintah
Kabupaten gresik seharusnya mempersiapkan terlebih dahulu dengan memberikan
pelatihan-pelatihan sebelum memperkenalkan progam baru kepada masyarakat.
Comments
Post a Comment